Warga Soroti Proyek Jalan Laren–Jatisawit Brebes, Diduga Asal Jadi dan Minim Pengawasan

Bumiayupost08@gmail.com
30 Jul 2025 12:17
2 menit membaca

BREBES – Proyek peningkatan jalan poros Laren–Jatisawit di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, menuai kritik dari warga dan aktivis. Proyek ini dinilai dikerjakan secara asal-asalan, tanpa mengikuti standar teknis, dan minim pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes.

Berdasarkan pantauan warga, proyek pengaspalan dikerjakan tanpa papan informasi kegiatan. Selain itu, prosesnya tidak melalui tahapan pelapisan aspal curah sebelum dilakukan perataan dan penaburan batu split, yang seharusnya menjadi standar dalam perbaikan jalan berlubang.

“Ini jalan belum lama dibangun tapi sudah mulai rusak di pinggir-pinggirnya. Aspal curahnya gak kelihatan, langsung ditaburi batu terus digilas. Itu bukan cara yang benar,” ujar Sardi (47), warga Desa Jatisawit, Selasa (8/7/2025).

Menurutnya, pekerjaan proyek sudah berjalan hampir 10 hari namun kualitasnya dinilai sangat buruk. Ketebalan lapisan jalan juga disebut sangat tipis dan dikhawatirkan tidak akan bertahan lama.

Hal senada disampaikan FJ (56), seorang aktivis asal Brebes. Ia menyayangkan lemahnya pengawasan dari pihak DPU.

“Ini proyek seharusnya diawasi. Papan kegiatan aja gak ada. Itu bukan soal harga banner, tapi soal transparansi publik. Masyarakat harus tahu siapa yang kerjakan, anggaran dari mana, dan volume pekerjaannya,” tegasnya, Rabu (9/7/2025).

FJ menilai proyek tanpa kejelasan seperti ini bisa dikategorikan sebagai proyek siluman.

“Ini melanggar prinsip keterbukaan informasi publik seperti yang diatur dalam Kepres 80 tentang pengadaan barang dan jasa,” tambahnya.

Ketika dikonfirmasi, Akhmid selaku rekanan pelaksana proyek menjawab santai melalui WhatsApp. “CV-nya aku, tapi sing garap Mas Sarpan. Mas Sarpan melu Pak Wahidin. Takon bae kwe Mas Sarpan, soale aku wis pasrahna kabeh karo Pak Wahidin. Intine, coba hub Pak Wahidin… Aku ga mau tau dilapangan, idep-e beres. Heheheheh, aku duduk manis bro… sing garap Sarpan,” tulisnya.

Pernyataan tersebut menimbulkan tanda tanya soal siapa sebenarnya yang bertanggung jawab di lapangan. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari DPU Kabupaten Brebes.

Warga berharap pemerintah daerah melalui DPU bisa segera turun tangan mengevaluasi proyek tersebut. Infrastruktur jalan dinilai sangat vital bagi aktivitas warga, sehingga perlu dikerjakan dengan baik agar tidak cepat rusak dan tidak merugikan keuangan negara.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x